Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang 2017
The
Learning University
LAPORAN AKHIR
MAHASISWA KULIAH
KERJA NYATA
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG SEMESTER
SEMESTER
ANTARA 2016/2017
DESA : NGADIRENGGO
KECAMATAN :
WLINGI
KABUPATEN :
BLITAR
PUSAT
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA
PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG (UM)
2017
DAFTAR
MAHASISWA
KKN
UM DESA NGADIRENGGO
No
|
Nama
|
NIM
|
Prodi
|
1
|
Ahmad Miftachul
Azis
|
140151602863
|
S1
PGSD
|
2
|
Arina Tri
Lutfiana
|
140431606385
|
S1
Ekonomi
|
3
|
Asnanda Prasetyo
|
140611603090
|
S1
Penjaskes
|
4
|
Binti Nur Rohmah
|
140151602926
|
S1
PGSD
|
5
|
Dewi Eka
Ratnasari
|
140131603822
|
S1
AP
|
6
|
Dewi Jannatun
Na'im
|
140311606617
|
S1
Pend Matematika
|
7
|
Dhiajeng Yunita
Enggarwati
|
140153600906
|
S1
PG PAUD
|
8
|
Diah Safitri
|
140153602819
|
S1
PG PAUD
|
9
|
Gilang Nugraheni
Sayekti
|
140151600723
|
S1
PGSD
|
10
|
Hayyu Desi
Setawati
|
140121604210
|
S1
TEP
|
11
|
Imroatusani Nur
K.
|
140151603659
|
S1
PGSD
|
12
|
Linda Dwi Safitri
|
140151605041
|
S1
PGSD
|
13
|
Muhamad Baihaqi
|
140411600771
|
S1
PTN
|
14
|
Muhammad Iqbal
Affif
|
140432604156
|
S1
Ekonomi
|
15
|
Mustika Yuliyana
P
|
140131606213
|
S1
AP
|
16
|
Nanik Dwi Rahayu
|
140151601617
|
S1
PGSD
|
17
|
Noval Pranata
|
140521602357
|
S1
PTB
|
18
|
Novi Laningtyas
|
140151601856
|
S1
PGSD
|
19
|
Novita Rahayu
|
140131603678
|
S1
AP
|
20
|
Pita Kutikasari
|
140711601343
|
S1
Pend PKn
|
21
|
Rian Tiandika
Utama
|
140131601835
|
S1
AP
|
22
|
Richo Afandi
|
140432604982
|
S1
Ekonomi
|
23
|
Roidatun Nazihah
|
140121605284
|
S1
TEP
|
24
|
Rusdiana
Indriani
|
140154606243
|
S1
PLB
|
25
|
Wahyu Irawan
|
140621603221
|
S1
IK
|
26
|
Yuana Prasetya
|
140153604581
|
S1
PG PAUD
|
LEMBAR
PERSETUJUAN
Proposal ini telah
disetujui pada tanggal Juni 2017,
Oleh :
Mengetahui,
a.n.
Ketua LP2M
Kapus
P2SWKKN,
Dr. H. Agung Winarno, MM.
NIP
19630314 200112 1 001
|
Dosen
Pembimbing Lapangan,
Dra. Sutansi, M.Pd
NIP 19581122 198303 2 002
|
ABSTRAK
Prasetyo, Asnanda. 2017. Laporan
KKN Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi.
Dosen Pendamping: Dra. Sutansi, M.Pd . Kelompok
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UM di Desa Ngadirenggo yang terdiri atas 26 orang
mahasiswa dilaksanakan pada tanggal 13 Mei sampai dengan 22 Juni. Ke-26 mahasiswa tersebut dibagi kedalam 5 bidang
yakni bidang pendidikan, kehesatan, kebudayaan, pemberdardayaan masyarakat, dan
bidang pariwisata Berdasarkan hasil observasi di Desa Ngadirenggo diperoleh
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kurangnya pengelolaan atau
manajemen perpustakaan, permsalahan mewabahnya hama wereng dan tikus yang meresahkan petani, maraknya kenakalan remaja
dan degradasi moral, kurangnya minat remaja terhadap kesenian dan budaya
daerah, kurangnya pengembangan fasilitas iconic
pada tempat wisata, serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan
berwirauaha bagi pelaku usaha mikro (UMKM).
Temuan permasalahan-permsalahan tersebut menjadi
acuan kelompok KKN dalam merancang program kerja yang dilaksanakan di Desa
Ngadirenggo. Adapun rangkaian program kerja yang telah dilaksankan ke-5 bidang
dalam dalam rangka menanggulangi temuan permasalahan-permsalahan tersebut
meliputi pengadaan dan pengelolaan manajemen perpustakaan di SDN Ngadirenggo
02, penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba, penyuluhan pertanian tentang OPT
(Organisme Pegganggu Tanaman), Penyuluhan Pengelolaan UMKM, Penyuluhan
Kebudayaan, Pengembangan Pariwisata Tubing
Arung Tiko dan pada puncaknya diselenggarakan kegiatan Ngadirenggo Festival
2017.
Selama pelaksanaan program kerja juga ditemui
beberapa permsalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program kerja kelompok
KKN. Permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program kerja kelompok
KKN adalah macetnya sumber dana program kerja, kurang kooperatifnya sekretaris
desa dalam pelaksanaan kegiatan, dan letak geografis dusun-dusun Desa
Ngadirenggo yang cukup jauh antara satu dengan lainnya. Namun , kendala-kendala
tersebut berhasil diatasi dan ditanggulangi oleh kelompok KKN. Sehingga,
program-program kerja yang telah direncakan dapat terlakasana dengan baik.
Kata Kunci : KKN, Desa Ngadirenggo, Pengembangan
Perpustakaan, Pengembangan Pariwisata, Penyuluhan pertanian, kebudayaan,
UMKM, Ngadirenggo Festival.
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
taufiknya penulis dapat menyelsaikan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata
Universitas Negeri Malang 2017. Ucapan terimakasih tidak lupa kami haturkan
kepada :
1. Rektor
Universitas Negeri Malang
2. Ketua
LP2M UM
3. Kapus
P2SWKKN
4. Dosen
Pembimbing Lapangan
5. Pemerintah
Desa Ngadirenggo
6. Warga
Desa Ngadirenggo
7. Teman-teman
kelompok kerja KKN Desa Ngadirenggo
Yang
telah membantu terlaksananya KKN di Desa Ngadirenggo dan juga penulisan laporan
akhir ini. Semoga laporan akhir ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan bisa
dijadikan pijakan jikalau akan mengadakan KKN di masa yang akan datang.
Penulis
sadar banyak kekurangan dalam penulisan laporan akhir ini, pemulis berharap
saran dan masukan yang membangun demi menyempurnakan laporan akhir ini.
Halaman
|
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL
...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
BAB I IDENTIFIKASI KONTEKS LOKASI KKN
............................... 1
A. Gambaran
Umum Lokasi KKN ........................................................ 1
B. Program
Pengembangan Desa .......................................................... 2
C. Pelaksanaan
Pengembangan Program Non Fisik Desa .................... 3
BAB II ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM KKN
.......................... 4
A. Pengembangan
Program Desa Melalui KKN ................................... 4
B. Tujuan
dan Sasaran Program KKN .................................................. 6
C. Hasil
yang DIharapkan
..................................................................... 8
D. Strategi
Pelaksanaan Program KKN ................................................ 9
BAB III DESKRIPSI ANALITIS PELAKSANAAN PROGRAM
KKN ............................................................................................................. 11
A. Mekanisme
Pelaksanaan Program KKN ........................................... 11
B. Permasalaham
dalam Pelaksanaan Program KKN ........................... 13
C. Solusi
terhadap Masalah ................................................................... 13
BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN
PROGRAM ................................................................................................ 15
A. Paparan
Hasil Pelaksanaan Program KKN ....................................... 15
B. Pembahasan
Hasil Pelaksanaan Program KKN ................................ 22
BAB V PENUTUP
..................................................................................... 25
A. Simpulan
........................................................................................... 25
B. Rekomendasi
.................................................................................... 25
LAMPIRAN
............................................................................................... 26
DAFTAR
TABEL
Tabel
1.1
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran
1
BAB
I
IDENTIFIKASI
KONTEKS LOKASI KKN
A.
Gambaran
Umum Lokasi KKN
Desa
Ngadirenggo Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar tertelatak pada ‘ LS dan’ LU serta ‘ BT. Desa ini merupakan
desa dengan wilayah terluas di Kabupaten Blitar, tercatat seluas
3.054,60 Ha. Luas tersebut terbagi pada 5 bagian yaitu tanah sawah,
tanah kering, tanah perkebunan, tanah
fasilitas umum, dan tanah hutan. Sejatinya Desa Ngadirenggo memiliki 12 Dusun
yakni, Ngadirenggo (Krajan), Ngola’an, Sanggrahan, Perkebunan Sengon, Perhutani
Pijiombo, Bedengan, Genjong, Perkebunan, Sirah Kencong, Perhutani Nongkoroje,
Sumberduren, Ringintelu, dan . dari
12 Dusun teresebut hanya 8 Dusun yang memiliki Kepala Dusun (Kamituwo:Bahasa
Jawa).
Kondisi gegografis Desa ini sangat heterogen,
mulai dari dataran rendah, perkebunan di lereng Gunung Kawi, sampai Perhutani
yang menjadi pemasok sumber daya kehutanan bagi daerah. Letak antara masing-masing
Dusun di Desa Ngadirenggo tergolong unik. Karena apa, banyak Dusun yang tidak
memiliki sambungan tanah dengan Dusun yang lainnya seprerti Dusun Nongkorejo
dan Dusun Sumberduren. Bahkan Dusun Sumberduren berjarak 15 Km dari pusat Desa.
Hal ini mengakibatkan mobilitas antara Dusun satu dengan yang lain sedikit
menimbulkan kendala.
Batas-batas
desa ini cukuplah banyak dikarenakan letak Dusunnya yang terpisah-pisah. Namun,
secara umum batas baratnya adalah Kelurahan Babadan. Di sebelah Selatan berbatsana
dengan Desa Tembalang. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Doko. Di
sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
Jumlah
penduduku Desa Ngadirenggo yang tersebar di 12 Dusun adalah 6313 jiwa. Adanya beberapa Dusun yan berada di
daerah perkebunan dan perhutani menjadikan mata pencarahian warga masyarakat
daerah tersebut adalah petani dan juga buruh perkebunan. Namun tidak menutup
kemungkinan ada juga mata pencaharian lainnya. Dari jumlah penduduk yang banyak
tersebut, tercatat ada 5 agama yang dianut oleh warga Ngadirenggo yakni islam,
Kristen, katholik, Hindu, dan Budha.
Dari
beragamnya agama yang ada di Ngadirenggo tidak ditemukan konflik-konflik agama.
Masyarakat hidup penuh dengan kedamaian dalam, bingkai toleransi beragama yang
tinggi. Seperti jika ada hari raya salah satu agama, seluruh agama juga turut
meramaikan. Apalagi ketika hari raya idul fitri, seluruh umat beragama ikut
meramaikan dan melaksanakan budaya silaturahmi umat muslim ketika lebaran.
Dari
letak geografis dan struktur sosial yang beragam tentunya potensi yang dimiliki
juga beragam. Mulai dari sektor pertanian dan perkebunan, produk olahan pangan
dan kerajinan, dan yang tak kalah potensi sektor pariwisata. Potensi perkebunan
terlihat dari adanya berbagai kebun yang ada di Ngadirenggo. Mulai dari kebun
sengon, kopi, teh, nangka, pakis dan masih banyak lagi. Di sektor produk olahan
muncul berbagai inovasi dari hasil kebun yang ada, seperti keripik pakis. Dari
sektor pariwisata sudah ada wisata kebun teh sirah kencong beserta candi dan
air terjunnya. Diikuti wisata Puncak Kejora yang sedang menjadi primadona di
daerah Blitar.
Master
plan di sektor pariwisata sedang gencar-gencarnya dikampanyekan Pemerintah Desa
Ngadirenggo. Peternakan Greenfields yang diklaim akan menjadi peternakan sapi
perah terbesar di Asia Tenggara juga menjadi potensi wisata baru. Kampung Pakis
di Dusun Genjong yang direncanakan menjadi agrowisata. Kampung warna-warni di
Dusun Pijiombo juga tidak lupadikampanyekan. Dan yang masih dalam proses adalah
pariwisata alam Tubing “Arung Tiko” di Dusun Ngadirenggo.
B.
Program
Pengembangan Desa
Program
pengembangan desa yang telah diprogramkan oleh pemerintah desa mencakup fisik
dan nonfisik. Pengembangan fisik seperti penambahan jalan rabat beton di
berbagai Dusun dan pengadaan pot-pot bunga di sepanjang jalan yang menambah
asri dan indahnya suasana desa. Pembangunan di bidang nonfisik sepeti ekonomi,
sosial budaya, kemsayarkatan juga sudah gencar dilakukan. Seperti diadakannya
pelatihan bagi remaja, petani, umkm dan masih banyak lagi.
Pembangunan
fisik desa seperti halnya pembangunan rabat jalan di Dususn, Pipanisasi di
Dusun yang kekurangan sumber air bersih, dan juga pemasangan pot-pot tanaman di
sepanjang jalan. Sampai saat ini proses pengembangan fisik desa masih
berlangsung. Seperti contoh di Dusun Ngola’an sedang dilaksanakan pembangunan
rabat jalan sepanjnag 70 m. Pengasapalan dilakukan dengan semen karena kontur
tanah dan susunan materialnya yang tidak tepat untuk aspal. Selain itu, di Dusun
Ngadienggo juga telah berlangsung pemasangan pot-pot tanaman di sepanjang
jalan.
Pengembangan
non fisik desa dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang diadakan. Seperti
halnya latihan rutin kesenian karawitan, pendidikan anak remaja dan masih
banyak yang lainnya. Fokus dari pengembangan non fisik ditekankan kepada
pemberdayaan masyarakat yang meliputi PKK dan Karang Taruna.
C.
Pelaksanaan
Pengembangan Program Non fisik Desa
Dalam
kesehariannya, pelaksanaan pengembangan non fisik Desa terus berlanjut. Pelatihan
dan penyuluhan terus dilakukan demi terciptanya warga Ngadirenggo yang aman dan
sejahtera. Namun, kembali lagi kepada kemasan yang disajikan, seringkali
kemasan terlalu monoton dan hanya kegiatan yang sama untuk orang yang berbeda.
Perlu
adanya inovasi dari pelaksana supaya lebih menarik dan juga dampak yang
ditimbulkan pasca kegiatan dapat terlihat. Karena kebanyakan pengembangan hanya
terasa tatkala kegiatan, setelah itu terasa hilang tanpa berbekas. Itu sama
halnya dengan menggunakan anggaran dengan hasil yang kurang menjanjikan.
Sosok
warga Desa yang patut dijadikan contoh dan panutan perlu sesekali dijadikan
pemateri. Karena dengan begitu akan muncul motivasi pada diri masyarkat
bahwasannya ada seorang yang bisa dijadikan contoh dan menjadi suri tauladan
orang di sekitarnya. Dengan begitu tokoh lokal akan memberikan pengaruh
positifnya terhadap pengembangan non fisik di Desa.
BAB
II
ANALISIS KEBUTUHAN
PROGRAM KKN
A.
Pengembangan
Program Desa Melalui KKN
Dari
beberapa potensi yang dimiliki Desa Ngadirenggo tentunya telah ada prioritas
dari Pemerintah Desa mana yang diutamakan dalam pengembangan. Sesuai hasil
wawancara dan survey di lapangan, akhirnya diputuskan beberapa bidang yang akan
dikembangkan dalam pelaksanaan KKN tahun ini. Bidang yang dikembangkan ada 5,
yakni pendidikan, kebudayaan, kesehatan, pariwisata, dan pemberdayaan
masyarakat. Dari kelima bidang tersebut sudah ditentukan pula ruang lingkup
masing bidang supaya tidak ada tumpang tindih dalam pemilihan program kerja dan
juga telah disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan Desa.
Dari
bidang pendidikan dipilih pengembangan perpustakaan SDN Ngadirenggo 02. Dari
hasil survey yang dialakukan, perpustakaan di SD tersebut sudah ada namun belum
berjalan maksimal dikarenakan pengelolaan yang kurang sesuai. SDN Ngadirenggo
02 merupakan sekolah yang dapat diakses oleh dua Dusun, yakni Dusun Perkebunan
Sengon dan Dusun Genjong. Dua dusun tersebut berjarak lumayan jauh dari pusat
desa sehingga sangat membutuhkan sumber-sumber informasi dengan adanya
perpustakaan.
Bidang
kedua adalah kebudayaan. Memilih program kerja penyuluhan kesenian dan
berkebudayaan di Dusun Genjong. Suatu Dusun yang berjarak 5 Km dari pusat desa
serta memiliki akses masuk berupa bebatuan yang susah dilalui. Bahkan hal yang
yang menjadi kebutuhan primer di era digital, yakni sinyal operator tidak bisa
menjangkaunya. Di Dusun tersebut terdapat kesenian jaranan yang kurang diminati
dan bisa punah kelestariannya. Mungkin itu terjadi karenakan kemasan jaranan yang kurang menarik bagi kaum
remaja. Di samping itu fasilitas penunjang juga minim dikarenakan jarak yang
relatif jauh dari pusat desa. Dari alasan inilah penyuluhan berkesenian
dilaksanakan di Dusun Genjong.
Selanjutnya
Bidang Pariwisata. Kebetulan ada sebuah aliran sungai yang berarus deras namun
tidak berbahaya. Juga para warga sekitar sering bermain air di aliran tersebut
dengan istilah kelen. Dari adanya
aliran sungai tersebut terpancar inspirasi dari adanya Sumber Maron di Malang
dan juga Goa Pindul di Jogjakarta. Ide inspiratif pembukaan Wisata Alam tubbing pun siap diajukan. Melihat
potensi sektor pariwisata di Desa Ngadirenggo lumayan menjanjikan, juga
ditunjang dengan ramah dan bersahabatnya berbagai elemen masyarakat, mulai dari
Pemdes, Karang Taruna, hingga Pokdarwis yang sangat tertarik membuka pariwisata
baru di Desa ini.
Bidang
yang keempat adalah pemberdayaan masyarakat. Melihat potensi eknomi dan sosial
budaya yang dimiliki warga Desa Ngadirenggo, nampaknya perlu dikembangkan dan
dikelola dengan baik. Terlalu luasnya geografis desa, sehingga jangkauan sampai
ke pelosok dusun mungkin akan sulit dilaksanakan. Hamparan persawahan yang luas
di berbagai Dusun mungkin memiliki permasalahan yang sama, seperti halnya hama
wereng. Di lain sisi luasnya Desa pasti diiringi dengan jumlah warga yang
banyak juga. Kebutuhan ekonomi dari warga juga pasti banyak. Dari hal ini akan
memunculkan berdirinya usaha mikro dan kecil menengah. Pengelolaan dan inovasi
usaha yang kurang maksimal bisa mengakibatkan kerugian bahkan bisa mengakibatkan
gulung tikar. Dari dua masalah tersebut, yakni hama wereng dan pengelolaan
UMKM, bidang pemberdayaan masyarakat mengangkatnya sebagai suatu program kerja
unggulan KKN UM Desa Ngadirenggo.
Bidang
yang terakhir adalah kesehatan. Permasalahan kenakalan remaja belakangan ini
memang sudah sangat pelik. Degradasi moral, penyalahgunaan narkoba, kekerasan,
seks bebas dan masih banyak lagi. Masalah-masalah tersebut bisa saja ditemukan
di Ngadirenggo, apalagi masalah penyalahgunaan narkoba. Banyak operasi gabungan dari lembaga
terkait yang berhasil menemukan agen ataupun pengguna narkoba. Ini menjadi
keresahan kita semua, akhirnya penyuluhan penyalahgunaan narkoba tepat jika
dijadikan program kerja untuk membina generasi muda Desa Ngadirenggo.
Program
yang terakhir adalah Ngadirenggo Festival. Menyadari banyaknya potensi yang
dimiliki. Perlu mengadakan adanya unjuk gelar dan pameran. Festival adalah
salah satu pilihannya. Dengan mengadakan festival semua potensi dapat
ditampilkan dan diketahui semua khalayak.
B.
Tujuan
dan Sasaran Program KKN
1. Pengembangan Perpustakaan SDN Ngadirenggo 02
Tujuan :
a.
Meningkatkan pengelolaan perpustakaan di SDN Ngadirenggo 02
b.
Meningkatkan pemanfataan perpustakaan di SDN Ngadirenggo 02
c.
Meningkatkan minat baca peserta didik di SDN Ngadirenggo 02
d.
Menambah bahan bacaan di perpustakaan SDN Ngadirenggo 02.
Sasaran :
a.
Seluruh peserta didik di SDN Ngadirenggo 02
b.
Seluruh civitas akademik di SDN Ngadirenggo 02.
2. Seminar
Kebudayaan
Tujuan :
a. Meningkatkan
kesadaran generasi muda terhadap kebudayaan tradisional
b. Mengkampanyekan
pentingnya melestarikan budaya tradisional
c. Mengembangakn
minat dan motivasi generasi muda untuk melestarikan budaya tradisional
Sasaran :
Karang
taruna Desa Ngadirenggo (Dusun Genjong, Sengon, Pijiombo, dan Sanggrahan)
3. Pengembangan
Wisata Alam Tubing “Arung Tiko”
Adventure
Tujuan :
Mengembangkan potensi wisata di
dusun Ngadirenggo untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar sungai Tiko
Sasaran :
Pemerintah desa , Pokdarwis, karang
taruna, dan warga Ngadirenggo
4. Penyuluhan Hama Wereng dan Tikus pada
Tanaman Padi
Tujuan:
a. Untuk
membantu program penyuluhan mengenai hama wereng dan tikus pada tanaman padi.
b.
Untuk memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai cara dan strategi dalam menghadapi hama
wereng dan tikus pada tanaman padi.
Sasaran:
Masyarakat
yang mata pencaharian sebagai petani
5. Penyuluhan Pengelolaan UMKM
Tujuan:
a.
Penyuluhan
pengelolaan UMKM para pengusaha kecil warga desa ngadirenggo
b.
Memberikan
motivasi kepada pelaku usaha atau bisnis mikro untuk berwirausaha dan
mengembangkan produk inovatif dan kreatif
c. Memberikan pengetahuan pelaku usaha atau bisnis
mikiro tentang pembuatan produk khas daerah.
d. Memberikan pengetahuan tentang cara melakukan packaging atau penemasan produk
e.
Mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi,
khususnya pada bagaian Pengabdian Masyarakat
Sasaran:
a. Masyarakat pelaku usaha atau bisnis mikro
b. Masyarakat pelaku usaha atau bisnis mikro yang
sedang mengalami macet atau vakum.
6. Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Napza
Tujuan:
a.
Untuk
menghindarkan remaja di Desa Ngadirenggo dari narkoba
b.
Memperbaiki
moral dan memperkuat kepribadian anak remaja untuk terhindar dari napza
Sasaran:
Remaja Desa Ngadirenggo usia10-20 tahun
7. Ngadirenggo Festival 2017
Tujuan:
a. Mengembangkan potensi yang dimiliki desa
b.
Merekatkan
tali silaturahmi warga Desa Ngadirenggo
c.
Memeriahkan
bulan suci ramadhan
d.
Memberikan
sarana hiburan dan rekreasi bagi warga Desa Ngadirenggo
e. Sebagai penutupan kegiatan KKN Desa
Ngadirenggo
Sasaran:
a.
Warga
Ngadirenggo
b.
Mahasiswa
KKN Blitar
c.
Masyarakat
umum
C.
Hasil
yang Diharapkan
1. Pengembangan Perpustakaan SDN Ngadirenggo 02
a.
Berfungsi
kembali aktifitas perpustakaan di SDN Ngadirenggo 02
b.
Meningkatnya minat baca peserta didik dengan berkembangnya jumlah
pengunjung perpustakaan di SDN Ngadirenggo 02
c.
Bertambahnya
bahan bacaan untuk perpustakaan di SDN Ngadirenggo 02.
2. Seminar
Kebudayaan
a. Remaja
Ngadirenggo sadar akan pentingnya melestarikan budaya.
b. Remaj
Ngadirenggo mau berkegiatan dengan tema budaya.
3. Pembukaan
Wisata Alam “Arung Tiko” Adventure
a. Memiliki
wisata alam baru
b. Terdapat
alternatif mata pencaharian bagi warga Ngadirenggo
c. Pemasukan
bagi Desa
d. Memberdayakan
warga (Karang Taruna, Pokdarwis)
4. Penyuluhan Hama Wereng dan Tikus pada
Tanaman Padi
a. Masyarakat
mengetahui cara-cara dan strategi dalam menghadapi hama wereng dan tikus pada
tanaman padi.
b. Masyarakat
dapat memperoleh pengetahuan maupun pengalaman yang baru untuk mengatasi hama
dan penyakit terutama hama wereng dan tikus pada tanaman padi.
5.
Penyuluhan
UMKM
a. Meningkatkan kemampuan perencanaan pengelolaan
usaha yang terdiri atas perencanaan modal, produksi, pemasaran dan packaging
b. Meningkatkan motivasi pelaku usaha mikro untuk
berwirausaha
c. Meningkatkan pengetahuan pelaku usaha mikro dalam
meningkatkan efektivitas dan efiensi dalam berwirausaha
6.
Penyuluhan
Bahaya Penyalahgunaan Napza
a.
Remaja
Desa Ngadirenggo mengetahui bahaya Napza
b.
Remaja
Desa Ngadirenggo menjauhi Napza
c.
Ngadirenggo
bebas dari penyalahgunaan Napza
7.
Ngadirenggo
Festival 2017
a.
Adanya
kegiatan bazaar tahunan
b.
Menjadi
ajang silaturahmi warga Ngadirenggo
c.
Keakraban
antara KKN UM dengan warga
D.
Strategi
Pelaksanaan Program KKN
1.
Tahap
Observasi
Observasi dilakukan
dengan tujuan memperoleh data yang riil dan valid dari sumbernya. Observasi
yang dilakukan pun tidak cukup sekali dua kali. Hampir semua Dusun se
Ngadirenggo sudah diobservasi. Hal ini bertujuan agar program yang dilaksanakan memang
benar-benar krbutuhan dan bukan formalitas semata. Dari observasi ini
menjadikan banyak tahu tentang Ngadirenggo lengkap dengan rahasia-rahasianya.
Selain itu jarak antara satu Dusun dengan yang lain menjadikan hambatan
sekaligus tantangan bagi observer. Waktu dan jarak tempuh yang lumayan lama
menjadikan semangat tersendiri sembari jalan-jalan memeprerat tali silaturahmi.
2.
Analisis SWOT
Setelah
data didapat, maka masing-masing bidang akan mengolah masalah-masalah dan data
kemudian menjadikannya sebuah program. Dalam analisisnya menenkankan pada SWOT.
Strengthi (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Tantangan), Threat (Hambatan). Dengan analisis SWOT
nantinya akan diperoleh suatu akar permasalahan yang menjadi dasar sebuha
program.
3.
Tahap
Perencanaan
Pada fase perencanaan, bidang
maupun kelompok besar KKN menyusun rencana program yang akan dilaksanakan. Ini
dilakukan supaya ada gambaran dan desain bagaimana pola kerja dalam
merealisasikan program tersebut. Perencanaan dapat dilakukan dalam internal
masing-masing bidang ataupun juga dalam rapat besar kelompok kerja. Dari
perencanaan ini akan mengahsilkan suatu rumusan lengkap tentang program yang
akan dijalankan.
4.
Tahap Pengorganisasian
Setelah
selesai merencanakan, hal selanjutnya
adalah mengorganisir program dalam satu kelompok kerja. Program manakah yang
akan dijalankan dahulu. Mana yang dijadikan prioritas utama. Dari pengorganisasian
ini akan memiliki output suatu timeline dan
manajemen program kerja yang baik. Sehingga semua program yang telah dirumuskan
seyogyanya dapat dilaksanakan.
5.
Tahap
Pelaksanaan
Inti dari tahap-tahap di
atas adalah tahap pelaksanaan. Jika sudah dirancang sedemikian rjuma dan
diorganisir sebaik mungkin. Maka pelaksanann lah yang harus dilakukan. Dalam
tahap pelaksanaan ini tentunhya dibantu oleh pihak-pihak terkait seperti
Pemerintah Desa, PKK, Karang Taruna, Pokdarwis dan tentunya warga masyarakat.
6.
Tahap Akhir
Tahap
akhirnya adalah controlling atau
biasa disebut evaluasi. Dari pelaksanaan program akan dilakukan evaluasi.
Manakah yang menjadi kelebihan dan manakah yang menjadi kekurangan.
Perbaikan-perbaikan mutlak harus dilakukan jika itu berupa kekurangan. Laporan
pertanggung jawaban baik dari ketua pelaksana dan juga bendahara pelaksana
terkait keuangan selama kegiatan.
Akhirnya akan menemukan suatu memo akhir atau rekomendasi jika akan ada program
yang serupa di tahun yang akam datang.
BAB III
DESKRIPSI ANALITIS
PELAKSANAAN PROGRAM KKN
A.
Mekanisme
Pelaksanaan Program KKN
Program
kerja yang disusun dan dilaksanakan oleh KKN UM Desa Ngadirenggo tidaklah
banyak. Selain itu program yang disusun juga telah disesuaikan dengan program
pengembangan dan kebutuhan desa. Faktor pendukung dan penghambat dalam setiap
pelaksanaan suatu program kerja itu pasti ada. Namun dari hal inilah akan lebih
terasa sensasi dan kenikmatannya.
Dimulai
dari program pengembangan perpustakaan SDN Ngadirenggo 02. Faktor pendukungnya
sangat banyak, mulai dari antusias civitas akademik SDN Ngadirenggo 02, kelompok
kerja KKN UM Desa Ngadirenggo, dan juga para donatur yang menyisihkan rezekinya
guna membantu mengembangkan perpustakaan tersebut. Faktor penghambatnya adalah
jarak yang harus dtempuh dari posko KKN lumayan jauh. Di samping itu sinyal
yang tidak mendukung terkadang mengahmbat alur komunikasi antara pelaksana di
tempat dan pelaksana yang ada di posko KKN. Alat-alat yang harus membawa dari
posko juga bisa menjadi hambatan.
Program
selanjutnya adalah seminar kesenian di Dusun Genjong. Seperti halnya seminar
pada umumnya, prosesnya berkutat pada pencarian pemateri, tempat kegiatan dan
peserta. Dari tahapan tersebut faktor pendukungnya lumayan banyak seperti
pemateri yang sangat kooperatif. Kasun Genjong yang sangat membantu, antusias
karang taruna Dusun Genjong, dan semangat kelompok kerja KKN UM untuk
menjangkau Dusun Genjong yang relatif jauh dari posko. Faktor penghambatnya
adalah hujan. Dengan adanya hujan mobilisasi pemateri dari posko ke tempat
harus menyediakan kendaraan yang bisa menerjang hujan, peserta dari Dusun
Pijiombo da n Bedengan tidak bisa hadir. Selain itu penghambatnya ada masalah
jarak dan sinyal yang mengakibatkan putusnya jaringan komunikasi antara posko
dengan tempat kegiatan.
Program
bidang pariwisata merupakan salah satu
program unggulan KKN UM Desa Ngadirenggo. Pembukaan wisata alam tubbing “Arung Tiko”. Perintisan wisata alam baru di Desa
Ngadirenggo yang bersinergi dengan Pokdarwis Desa Ngadirenggo. Proses yang
dilalui program ini sangatlah panjag. Mulai dari sosialisasi konsep dengan
stakeholder yang terkait. Setelah konsep tentang grand desain wisata alam
disetujui kemudian langkah pertama adalah sterilisasi kawasan wisata alam.
Sterilisasi dilakukan supaya kawasan wisata bersih dan bisa dioperasikan.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian fasilitas-fasilitas penunjang, mulai
papan nama, himbauan, dan petunjuk arah. Pengecatan jembatan juga masuk dalam
tahap pemberian fasilitas. Hanya sampai disini program yang dijalankan untuk
selanjutnya program diteruskan oleh Pokdarwis dan Karang Taruna yang disokong
oleh pembiayaan dari Dana Desa Ngadirenggo.
Faktor
pendukung pembukaan wisata alam tersebut diantaranya adalah ketua dan wakil
ketua Pokdarwis terbuka dan sangat menyambut baik ide ataupun konsep yang kami
tawarkan. Selain itu karang taruna dan warga setempat juga terlibat aktif dalam
setiap kali ada uji coba tubbing.
Dana desa juga ada yang dialokasikan untuk pembiayaan. Faktor penghambatnya
adalah sekretaris desa seringkali memiliki pendapat yang berseberangan dengan
Pokdarwis maupun kelompok KKN UM. Hal ini mengakibatkan seringkali terjadi miss
koordinasi diantara beberapa pihak. Kondisi cuaca juga terkadang menghambat.
Biaya yang dicairkan dari Dana Desa pun lam a sehingga terpaksa memakai uang
pribadi bidang pariwisata.
Selanjutnya
pada bidang pemberdayaan masyarakat ada dua program yang dijalankan, yaitu
Penyuluhan Hama Wereng dan Penyuluhan Pengelolaan UMKM. Proses dari kedua
program tersebut lumayan singkat, dengan tahapan koordinasi dengan sekretaris
desa terkait waktu, tempat dan peserta. Kemudian mencari pemateri yang tepat
untuk penyuluhan dan diakhiri dengan kegiatan. Faktor pendukungnya adanya
dukugan dari desa karena program tersebut juga telah diagendakan oleh desa. Antusias
peserta penyuluhan yang hadir. Faktor penghambatnya adalah kurangnya koordinasi
dalam internal bidang pemberdayaan masyarakat, sehingga ketika hari H kegiatan
masih banyak kekurangan. Terakhir
peserta datang denganwaktu kemoloran di luar dugaan sehingga menimbulkan
kegelisahan ketika pelaksanaan.
B.
Permasalahan
dalam Pelaksanaan Program KKN
Masalah
yang muncul ketika melaksanakan program KKN tentunya tidak sedikit. Apalagi
dengan kondisi geografis Desa Ngadirenggo yang sangat luas. Mobilitas antara
satu Dusun dengan yang lain menjadikan masalah utama. Jarak yang lumayan jauh
membuat motivasi survey sedikit berkurang. Apalagi belum tentu cuaca juga
mendukung. Jarak ditambah cuaca memang sangat menjadi permasalahan dalam KKN
kali ini.
Sosok sekretaris desa yang susah diajak koordinasi
menjadi masalah selanjutnya. Pribadi yang menyusahkan dan terkesan ada maksud
tersembunyi dari apa yang ia sampaikan. Seringkali beliau membuat pernyataan
yang tidak terduga. Tidak jarang juga apa yang dijanjikan tidak sesuai dengan
kenyataan. Karena hal inilah terkadang koordinasi dan konsultasi dipindahkan
kepada para Kepala Dusun ataupun dengan Kaur yang lain yang lebih terbuka dan
mudah diajak bicara.
Masalah terakhir adalah dana. Pencairan dana yang
terlambat mengakibatkan kelompok kalang kabut. Bahkan ketika program inti yakni
Ngadirenggo Festival dana sepenuhnya divarikan kepada donatur. Mencari dana
talangan dengan jumlah sedikit memnag bukan hal yang mudah. Berbagai cara harus
dialakukan demi terlaksananya program-program yang telah disusun.
C.
Solusi
terhadap Masalah
Menghadapi masalah jarak yang jauh
memang terasa amat berat. Namun, jika jarak yang dengan pemandangan yang indah
bisa menjadikan obat pelipur lara. Solusi dari kelompok adalah dengan niatan
survey ataupun menjalankan program sekalian jalan-jalan. Ngadirenggo memang
banyak memiliki tempat dengan pemandangan dan kearifan lokal yang unik. Maka
motivasi tambahan berupa jalan-jalan menjadi solusi pemecahan.
Koordinasi
menjadi sangat penting. Apalagi menyangkut orang banyak, yang punya hak harus
diajak kooordinasi dengan baik supaya tidak menimbulkan masalah dikemudian.
Untuk mengatasi sekretaris desa yang ribet, kelompok berkoordinasi dan
berkonsultasi kepada para Kepala Dusun. Dengan keterbukaan dan ramahnya mereka
menjadi solusi tersendiri. Juga dengan koordinasi dengan Kaur yang lain yang
lebih terbuka dan ramah tanpa ada kepentingan pribadi yang melatar
belakanginya.
Dana
adalah hal yang sensitif. Kekurangan dana menjadikan semua hal akan mati.
Namun jika kebanyakanm dana juga tidak
baik. Untuk mengatasinya akhirnya kelompok menggunakan uang pribadi terlebih
dahulu. Selain itu juga mencari sponsor dan para donatur. Dengan begitu
kekurangan dana akan tertutupi secara perlahan-lahan.
BAB IV
PAPARAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A.
Paparan
Hasil Pelaksanaan Program KKN
No
|
Bidang
dan Program/Kegiatan yang Dilaporkan
|
Pencapaian
Hasil
|
Kendala yang Dihadapi
|
Alternatif
Pemecahan
|
|
%
|
Keterangan
|
||||
1
|
Pengembangan Perpustakaan SDN
Ngadirenggo 02
|
100
|
-
Diperoleh
196 buku dari hasil donasi yang dijadikan sebagai bahan pustaka di SDN
Ngadirenggo 02.
-
Diperoleh
buku-buku dari hasi donasi, tetapi tidak dapat digunakan sebagai bahan
pustaka sehingga dijual kembali dengan memperoleh uang sebesar Rp 120.000,-
-
Diperoleh
donasi berupa uang tunai sebesar Rp 100.000,-
-
Hasil
donasi dan penjualan buku digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana
yang rusak.
|
-
Jarak
beberapa pengambilan donasi ke donator yang jauh
-
Jarak
SD dengan posko yang jauh
-
Minim
SDM laki-laki
|
-
Adanya
bantuan dari teman KKN yang akan menuju lokasi yang sama sehingga dibantu
dalam pengambilan
-
Bersama-sama
naik motor ke tempat
-
Mengerahkan
semua SDM laki-laki
|
2
|
Seminar Kebudayaan
|
95 %
|
-
Kegiatan
berjalan sesuai rencana
-
Peserta
yang hadir antusias dengan jalannya kegiatan
-
Pamateri
menyampaikan materi yang bagus
-
Adanya
kerjasama yang bagus diantara anggota KKN
|
-
Jarak
tempat dengan posko yang jauh
-
Hujan
mengguyur
-
Kediaman
pemateri yang jauh
|
-
Menggunakan
kendaraan bermotor
-
Dipersiapkan
jas hujan dan juga payung
-
Menjemput
ke kediaman dengan mobil dan akomodasi yang bagus
|
3
|
Pengembangan Wisata Alam Tubing “Arung Tiko”
|
70 %
|
-
Pembuatan
konsep pengembangan wisata alam
-
Rencana
soft launching setelah hari raya
-
Pembuatan
papan nama dan papan petunjuk
-
Pembuatan
posko wisata
-
Pengecatan
jembatan
-
Uji
coba keamanan
-
Pembuatan
promosi
|
-
Perbedaan
konsep anatara Sekdes dengan Pokdarwis
-
Pendanaan
yang kurang lancar
-
Belum
mempunyai individu yang berpengalaman dalam desain garfis maupun visual
|
-
Menyatukan
para stakeholder dalam satu meja
-
Menggunakan
biaya mandiri terlebih dahulu
-
Mencari
bantuan kepada profesional
|
4
|
Penyuluhan Hama Wereng dan Tikus pada
Tanaman Padi
|
100 %
|
-
Kegiatan
berjalan dengan lancar
-
Pemateri
ada yang berhalangan hadir
-
Peserta
antusias mengikuti kegiatan
-
Dinas
pertanian dan ketahanan memberikan bantuan berupa pemateri
-
Bersinergi
dengan program desa
|
-
Ada
pemateri yang tidak datang
-
Banyak
misskomunikasi antar anggota KKN
-
|
-
Disiapkan
dengan planning B
-
Seharusnya
dilakukan briefing sebelum kegiatan dimulai
|
5
|
Penyuluhan Pengelolaan UMKM
|
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
|
|
-
Diperoleh kegiatan penyuluhan yang sesuai
dengan yang diharapkan
-
memotivasi para generasi muda untuk menjauhi
NARKOBA
-
peserta yang antusias dengan adanya kegiatan
-
pemateri yang mudah dicari dan dihubungi
-
angggota yang peka dan tanggungjawab pada
tugasnya
|
-
Kendala sarana dan prasarana yang dialami
sebelum kegiatan berlangsung
-
Jarak yang sangat jauh dari posko
|
-
Mengecek dan mempersiapkan sarana prasarana
yang dibutuhkan sebelum berlangsungnya kegiatan guna mengantisipasi kendala
yang terjadi
-
Berangkat bersama dengan sepeda motor
|
7
|
Ngadirenggo Festival 2017
|
|
-
Besarnya antusiasme bapak-bapak kasun dan perangkat desa dalam mengikuti
perlombaan bulutangkis
-
Diperoleh sumbangan berupa makanan pada waku penutupan lomba bulutangkis
-
Antusiasme ibu-ibu PKK dalam mengikuti pelatihan daur ulang kain perca
begitu tinggi.
-
Diperoleh 40 peserta dalam mengikuti lomba
adzan dan tartil.
-
Diperoleh
donasi berupa uang tunai sebesar Rp 1.500.000,- untuk mendukung
kegiatan dimaksud.
-
Antusias warga masyarakat yang memiliki usaha dagang begitu baik sehingga
mau menjajarkan daganganya di acara festifal.
-
Diperolehnya pengunjung yang terus memadati area festifal produk
unggulan.
|
-
Kurangnya
koordinasi antar anggota kerja
-
Pendaftaran peserta lomba mendadak
-
Informasi yang telah diberikan kepada bapak kepala dusun tidak
tersampaikan dengan menyeluruh yang mengakibatkan miss komunikasi
-
Kurangnya koordinasi antara peserta lomba dan bazar
-
Antusisme warga masyarakat masih kurang
-
Pelaksanaan kegiatan masih kurang sesuai dengan plaining kegiatan
|
-
Menginformasikan kembali seluruh informasi yang sudah diberikan
sebelumnya
-
Mendatangi calon peserta dari dusun ke dusun
-
Menindak lanjuti kegiatan yang
kurang sesuai dan meluruskanya
|
B.
Pembahasan
Hasil Pelaksanaan Program KKN
Pelaksanaan program pengembangan
perpustakaan sekolah di SDN Ngadirenggo 02 dengan presentase keberhasilan
sebesar 100%. Hal ini berkat dukungan dari berbagai pihak, yaitu Kepala SDN
Ngadirenggo 02, Guru SDN Ngadirenggo 02, dan juga anggota KKN UM Desa
Ngadirenggo.
Pelaksanaan program Penyuluhan mengenai
kesadaran pemuda untuk melestarikan kesenian tradisional atau disebut juga Seminar Kebudayaan di desa Ngadirenggo kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar ini dilaksanakan dengan presentase
keberhasilan sebesar 95 %. Hal ini berdasarkan antusias dari peserta beserta
dukungan dari beberapa pihak diantaranya Kepala Dusun Desa Ngadirenggo, Kepala
Desa Ngadirenggo, dan pihak LP2M UM. Diskusi yang berjalan aktif dengan
pemberian materi oleh Lek Herdianto seorang budayawan dari Kota Blitar.
Materi berisi tentang motivasi akan
kesadaran pemuda terkait dengan kesenian tradisional dan ditambahkan materi
tentang seni peran atau theater salah satu bidang seni yang belum ada di setiap
dusun desa Ngadirenggo. Hal ini menjadi titik analisis yang mutlak diharapkan
kesuksesan dari kegiatan ini memberikan manfaat yang nyata bagi pemuda setiap
dusun tetap menjaga dan melestarikan kesenian tradisional yang ada.
Pelaksanaan
program penyuluhan hama wereng dan tikus pada tanaman padi dinyatakan berhasil
dengan presentase 100%. Tanaman padi yang menghasilkan beras menjadi salah satu
bahan pangan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Beberapa permasalahan yang terjadi pada petani padi di desa
Ngadirenggo diantaranya adalah adanya serangan hama dan penyakit salah satunya
adalah hama wereng dan tikus. Berbagai macam usaha yang sudah dilakukan oleh
petani untuk mengatasi hama pada tanaman padi tidak angsur membaik tetapi
memperburuk tanaman padi sehingga para petani mengalami gagal panen.
Dengan
adanya progam penyuluhan ini, masyarakat yang mata pencaharian sebagai petani
dapat mengetahui cara-cara maupun strategi dalam mengatasi hama wereng dan
tikus pada tanaman padi. Kerjasama yang baik dalam antara kepala desa dengan
kelompok tani, dan mahasiswa KKN desa Ngadirenggo sangatlah penting guna dapat
membantu warga sekitar dalam bidang pertanian terutama dalam hal mengatasi hama
wereng dan tikus pada tanaman padi.
Pelaksanaan program penyuluhan penyalahgunaan
napza untuk anak-anak dan remaja di Desa Ngadirenggo dapat dikatakan berhasil dengan persentase
keberhasilan sebesar 100%. Hal ini didukung oleh beberapa faktor antara lain.
1.
Kepala
Dusun Sanggrahan yang sangat terbuka dalam pemberian informasi
serta selama pelaksanaan kegiatan berlangsung
2.
Mahasiswa
dan pemateri serta peserta penyuluhan dapat saling bekerjasama dengan baik
dalam pelaksanaan program kegiatan
Kesadaran para generasi muda tentang bahaya
Narkoba serta motivasi untuk menjadi kreatif dan berjiwa kompetitif memajukan
bangsa tanpa jerat dan pengaruh narkoba
Program Ngadirenggo Festifal adalah acara proker besar Kelompok
Kuliah Kerja Nyata UM 2017 yang dilaksanakan guna meningkatkan rasa solidaritas
antar warga masyarakat, silahturahim antara perangkat desa, memfasilitasi warga
masyarakat untuk berjualan produk yang dimilikinya dan memberikan tontonan bagi
masyarakat. Serangkaian acara ini dimaksud juga sebagai konser pamit Kelompok
Kuliah Kerja Nyata UM 2017, untuk menunjukkkan hasil selama kegiatan yang
dilakukan Kelompok Kuliah Kerja Nyata selama Kurang lebih 40 hari. Imbal balik
kegiatan ini semoga dapat menjadi rujukan kegiatan tahunan Desa Ngadirenggo
pastinya untuk mengisi kegiatan ramadhan.
Selama kegatan berlangsung antusiasme bapak-bapak kasun
dan perangkat desa dalam mengikuti perlombaan bulutangkis sangat besar.
Diperoleh sumbangan berupa makanan pada waku penutupan lomba bulutangkis.
Antusiasme ibu-ibu PKK dalam mengikuti pelatihan daur ulang kain perca begitu
tinggi agar kelak bisa menjadi kegiatan rutin yang bisa menambah penghasilan
para ibu-ibu.. Diperoleh 46 peserta dalam mengikuti lomba adzan dan
tartil
kegiatan ini sangat mendukung untuk meningkatkat rasa cinta kita terhadap agama
semoga kelak bisa menjadi orang melakukan apapun demi agamanya. Dalam kegiatn bazar antusias warga masyarakat yang
memiliki usaha dagang begitu baik sehingga mau menjajarkan daganganya di acara
festifal dan bisa menambahkan laba bagi mereka, bisa juga untuk tahun depan
mereka mengusulkan kegiatan tersebut untuk acara tahunan.
BAB
V
PENUTUP
A.
Simpulan
Pada
dasarnya seluruh kegiatan berjalan lancar. Peserta antusias mengikuti jalannya
kegiatan. Namun kemasan yang diberikan harus lebih inovatif lagi. Kegiatan
pengembangan memang sangat perlu dilakukan. Supaya warga masyarakat memiliki
alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya. Selain itu juga bentuk pembinaan
Desa kepada warganya. Warga semakin terbantu dan mereka akan menjadi warga yang
kreatif dan inovatif pula.
Jarak
yang menjadi kendala di Desa ini bisa diminimalkan dengan optimalisasi peran
Kasun(Kamituwo). Sosok kasun yang berpengaruh dan disegani mampu memikat dan
menarik perhatian warga. Jadi dengan menjadikan Kasun sebagai pusat suatu
Dusun, masalah jarak dan letak geografis yang berjauhan bisa terasa dekat dan
tidak menimbulkan kesenjanangan antar Dusun satu dengan yang lain.
B.
Rekomendasi
Jika dikemudian
hari akan dilaksanakan KKN di Desa Ngadirenggo, ada beberapa rekomendasi yang
bisa dipertimbangkan:
1. Aktiflah
berkomunikasi dengan seluruh Kasun, karena merekalah akses masuk ke Dusun
2. Jangan
lupa untuk menyurvey seluruh Dusun sehingga mengetahui kebutuhan masing-masing
3. Kembangkan
program yang sudah pernah berjalan
4. Berfikir
ide kreatif apa yang bisa mengembangkan potensi wisata Desa ini.
5. Aktiflah
berbaur dengan masyarkat jangan menjadi kaum eksekutif intelektual
LAMPIRAN
6. Struktur
dan Fungsionaris PemerintahanDesa
7. Struktur
dan Fungsionaris BPD/LPMD/LPMK
8. Struktur
Organisasi dan Fungsionaris PKK
9. Rekapitulasi
Dana dan Sumber Dana (format lihat
Contoh13)
10.Memo Akhir Kegiatan (format lihat Contoh14)
11.Laporan
Akhir Program Individu/kelompok
12.Daftar
Hadir Mahasiswa di Desa
13.Daftar
Hadir Dosen di Desa
14.Foto Kegiatan ( disertai keterangan masing-masing foto)
15.Diagram alir/tahapan kegiatan program mulai perencanaan sampai hasil akhir yang dicapai (lebih bagus
dilengkapi dengan foto pada setiap tahapan) untuk keperluan : Majalah Dinding dan Poster.
16.SummaryLaporan
PlaynGo Casino Bonus Codes & Free Spins - JTM Hub
BalasHapusJoin JTG's amazing 구리 출장샵 Casino Rewards program and get 제천 출장샵 exclusive bonuses. Enjoy your welcome 군포 출장마사지 bonuses now!🎲 Bonus: Welcome Bonus up to CA$500🎁 Bonus T&C: 24 Hours. Rating: 상주 출장안마 4.3 · Review 충청북도 출장샵 by Jayesh Chhatri